We Want Change, We Change Now
Hari ini mata kuliah Filsafat lagi, bukannya aku tidak suka dengan mata kuliah yang satu ini, tetapi entahlah semua ditanyakan dengan mengapa tidak ada habisnya. Belum selesai jawaban yang satu sudah disusul dengan mengapa yang lain. Jungkir balik rasanya nalarku, jadi pusing sendiri. Akibatnya aku lebih banyak terkantuk-kantuk mendengarkan dosen yang tetap semangat bertanya mengapa dan mengapa.