Menawar Harga Diri
“Saya minta tolong Bu, tolong ubah nilai saya jadi A atau B. Saya anak pertama Bu, setelah lulus kuliah ini orang tua saya sudah menyiapkan saya untuk masuk PNS. Kalau IPK saya tidak cukup dari batas minimal saya tidak bisa ikut seleksi PNS dan saya akan mengecewakan orang tua saya Bu, saya mohon Bu…” Kalimat-kalimat setengah merengek itu keluar dari mulut seorang anak didikku. Tak urung aku terkejut mendengar kata-katanya, nekat juga anak ini pikirku. Hari ini saat ruang dosen sedang sepi dia menghampiriku dan katanya ingin berkonsultasi mengenai topik tugas akhirnya. Nyatanya bukan masalah topik penelitian yang dia utarakan tapi masalah perbaikan nilai, bukan dengan jalan yang seharusnya tetapi dengan jalan mendekati dosennya.