Love Story (Erich Segal)

Sewaktu mencari novel ini di toko buku aku pikir bukunya akan setebal novel Erich Segal yang lain seperti The Class dan The Doctor yang hampir seribu halaman, ternyata bukunya hanya sebesar komik dan tebalnya pun tidak sampai dua ratus halaman. Hampir aku tidak percaya ini adalah buku yang katanya telah terjual lebih dari dua puluh satu juta copy dan telah puluhan kali dicetak ulang. Tapi ada untungnya juga harganya jadi sangat murah untuk sebuah novel karya Erich Segal.

Ini adalah kisah cinta sejati antara Oliver Barret IV dengan Jennifer Cavilleri, mereka bertemu di perpustakaan Radcliff. Oliver adalah  mahasiswa Harvard, cerdas, olahragawan berbakat dan kaya raya yang menyandang nama besar keluarga Barret di belakang namanya. Sedangkan Jennifer Cavilleri adalah mahasiswi Radcliff warga Amerika keturunan Italia yang cemerlang tetapi miskin.

Olliver Barret dibesarkan dengan sikap orang tuanya yang kaku dan penuh disiplin, akibatnya hubungannya dengan ayahnya Oliver Barret III sangat kaku dan selalu berkompetisi, dia bahkan memanggil ayahnya dengan sebutan si muka batu, karena merasa ayahnya tidak pernah menunjukkan kasih sayang kepadanya. Sikap pemberontakannya kepada ayahnya membuat dia menjadi seorang yang kasar dan senang berkelahi terutama jika sedang bertanding hockey.

Jennifer sebaliknya dibesarkan tanpa ibu, hubungannya dengan ayahnya sangat hangat khas orang Italia. Tetapi ayahnya hanyalah seorang penjual roti, jauh berbeda dengan kelas sosial keluarga Olliver.

Tapi Olliver mencintai Jenni, begitu juga sebaliknya, tidak pernah ada wanita yang mengerti dirinya dan membaca pikirannya layaknya sebuah buku yang terbuka selain Jennifer. Ketika ayahnya menentang hubungan mereka karena umur mereka baru dua puluh satu tahun Olliver menganggap semua itu disebabkan karena ayahnya tidak bisa menerima status keluarga Jenni yang miskin. Hubungannya dengan ayahnya semakin memburuk dan dia memutuskan hidup miskin tanpa bantuan fiinansial dari ayahnya. 

Saat Olliver menikahi Jennifer, usia mereka baru dua puluh satu tahun, mereka hidup dalam keadaan yang pas-pasan. Selama itu pula Jenni berusaha membujuk Olliver untuk berbaikan dengan ayahnya tetapi tidak pernah berhasil. Setelah menamatkan kuliah Pascasarjana di bidang hukum Harvard, Olliver kemudian diterima bekerja di sebuah firma ternama dengan gaji yang saat itu paling tinggi diantara teman-teman seangkatannya. Hidup  mereka kemudian berubah, tidak lagi pas-pasan seperti istilah Olliver selama ini, karena itu mereka mulai merencanakan untuk memiliki anak. Saat menjalani serangkaian tes kesehatan, karena anak yang dinantikan tak kunjung hadir, saat itulah Jennifer diketahui menderita penyakit leukimia dan hidupnya tidak lama lagi. Jennifer kemudian meninggal dunia di usianya yang ke dua puluh lima, kesedihan yang begitu mendalam membuat Olliver melakukan hal yang seumur hidup tidak pernah dilakukannya, dia menangis dan di dalam pelukan ayahnya. "Jika cinta maka tidak perlu minta maaf", begitulah pesan Jennifer agar Olliver mau berbaikan dengan ayahnya.

Novel yang sangat mengharukan, dan aku sangat terhanyut dengan dialog-dialog cerdas tokoh-tokoh di dalamnya. Aku bukan penggemar Erich Segal, tapi aku pencandu buku-bukunya. Aku sudah tak sabar ingin segera berburu buku-buku karangannya yang lain.

Komentar

  1. berniat dijual lagi nggak? lagi nyari nih

    BalasHapus
  2. wahh emang di toko buku udah ga ada lagi yaa..coba cari di toko gramedia yg agak kecil mungkin masih ada..

    BalasHapus
  3. mas masih punya novelnya gak ? pinjem dong atau saya beli

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku : Three Cups of Tea

Dimanakah Hari Tuaku Berada?