Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Pohon salam di samping rumah

Gambar
Sebatang pohon salam tumbuh rindang di samping rumahku, daun-daunnya rimbun memberikan keteduhan. Setiap hari aku harus menyapu daun-daunnya yang kering berguguran. Dulu mama menanamnya untuk memakai daunnya sebagai obat, beberapa lembar daunnya ditambah dengan sepotong kunyit direbus, kemudian air rebusannya diminum setiap pagi. Dengan ramuan itu dulu mama berhasil mengobati penyakit asam uratnya. Bibit pohon salam itu didapat dari ibu kosku,  dan dengan tangan dinginnya mama berhasil menumbuhkan pohon salam yang tadinya hanya bibit yang sangat kecil hingga menjadi batang pohon yang besar dan rindang. Sayangnya dulu mama menanam pohonnya terlalu dekat ke tembok samping rumah, seiring waktu dahannya yang semakin bertambah rimbun mulai menyeberang ke atap rumah tetangga. Tetanggaku sendiri tidak pernah mengeluh walaupun selama ini mereka juga harus menyapu daun-daunnya yang kering setiap hari. Tapi aku merasa tidak enak karena pastilah tetanggaku sebenarnya cukup terganggu dengan dau

Merapikan Kenangan

Selalu kucari cara agar kenangan-kenangan yang sudah lalu bersama orang tuaku bisa kurasakan lagi. Membongkar barang-barang peninggalan mereka adalah salah satu caraku menghidupkan kenangan bersama mereka, kali ini aku akan membongkar buffet besar di ruang tengah tempat buku-buku bapak dan beberapa perabotan milik mama dulu.

Sabang Nan Elok

Gambar
Tak lengkap rasanya kalau sudah ke Aceh tapi tidak mengunjungi Pulau Weh, pulau paling barat Indonesia dimana titik 0 kilometer bermulai. Maka setelah puas mengelilingi Kota Banda Aceh dan mengunjungi bangunan-bangunan bersejarah, keesokan harinya kami bersiap-siap mengunjungi Pulau Weh. Pagi hari dengan menggunakan sepeda motor temanku kami menuju Pelabuhan Uleue leu, namanya sangat sulit kuucapkan tapi ternyata cara membacanya hanya ule le saja, kata temanku sambil berkelakar "tulisannya boros padahal bacanya pendek aja....". Kami menyempatkan sarapan di sana sembari menunggu kapal siap diberangkatkan.

Tanah Aceh Nan Perwira

Gambar
Sudah sangat lama aku ingin mengunjungi dua kota paling barat Indonesia yaitu Medan dan Banda Aceh, terlebih lagi Banda Aceh karena menurutku kota itu menyimpan sejarah yang cukup banyak, sejarah kepahlawanannya melawan Belanda dan juga kisah pilu yang ditinggalkan tsunami. Perjalananku dimulai dari Kota Medan, hari sudah menjelang petang ketika akhirnya aku menjejakkan kaki pertama kali di Bandara Internasional Polonia Medan. Agak terkejut aku menyaksikan begitu banyak toko di dalam bandara, suasana hiruk-pikuknya mengingatkanku pada stasiun kereta, ramai sekali.