Ya Allah, aku jual rumahku yang di syurga kepadaMU…..

Ini adalah kisah nyata yang dikisahkan seorang sahabatku kepadaku, sewaktu kami sedang bercengkrama dan ngobrol ngalor ngidul sambil menunggu dosen yang belum datang. 

Sebutlah namanya Bapak Abdullah ( bukan nama sebenarnya), adalah seorang tukang tambal ban di Kota Semarang yang hidupnya sangat sederhana. Tetapi dibalik kebersahajaan kehidupannya tersimpan keyakinan yang sangat kuat terhadap Allah SWT Sang Maha Pemurah.

Pak Abdullah sangat rajin mengerjakan sholat dhuha, selain sholat wajib yang tentu saja selalu diutamakannya. Tak pernah seharipun dalam hidupnya dia meninggalkan amalan sholat dhuha. Ketika seorang pelanggannya yang ingin menambal ban bertanya mengapa dia selalu sholat dhuha, dia menjawab “karena kalau kita rajin sholat dhuha maka Allah akan membuatkan rumah untuk kita di Surga”. Keyakinan itu rupanya sangat kuat tidak hanya sekedar ucapan dibibir saja, dan atas kehendak Allah SWT maka pak Abdullah ditunjukkan hikmah dari kekuatan keyakinan dan persangkaannya  yang baik kepada tuhannya.

Suatu hari anak Pak Abdullah sakit keras, dokter mengharuskan anaknya untuk dioperasi. Penghasilannya sebagai tukang tambal ban jauh dari cukup untuk membayar biaya operasi anaknya. Pak abdullah kebingungan dari mana harus mendapatkan uang sebanyak itu, dia tidak memiliki tabungan, harta benda dirumahnya juga tidak seberapa jika dijual, tetapi tiba-tiba dia teringat bahwa dia masih mempunyai harta yang bisa dia jual.

Maka siang itu Pak Abdullah berwudhu seperti biasa untuk melaksanakan sholat dhuha, dengan segala kerendahan hatinya dan senantiasa berbaik sangka pada semua ketetapan Tuhannya dia berdoa ”Ya Allah, aku sedang butuh uang, anakku sakit keras dan harus dioperasi, karena itu aku jual rumahku yang di syurga kepadaMU untuk biaya operasi anakku..”

Subhanallah, sejak hari itu tiba-tiba saja usaha tambal ban Pak Abdullah sangat ramai dikunjungi orang, dari hari ke hari rejekinya mengalir lancar, uang yang Ia dapatkan  tidak hanya cukup untuk membiayai operasi anaknya tetapi bahkan cukup untuk membiayai Pak Abdullah sekeluarga menunaikan ibadah haji ke tanah suci.

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda : Allah swt. berfirman : “Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya ketika ia mengingatKu. Jika ia mengingatKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia mengingatKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari padanya. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepadaKu sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil”.
(Hadits ditakhrij oleh At Turmidzi). 

Kekuatan keyakinan Pak Abdullah adalah kisah nyata, sampai hari ini beliau masih tetap menjalankan usaha tambal bannya di Kota Semarang. Sungguh banyak hikmah bertebaran disekelilingku, semoga Allah membukakan pintu hatiku agar aku mau mengambil pelajaran atas semua hikmah dari perjalanan hidupku. Dan semoga Allah selalu menguatkan imanku untuk senantiasa memelihara persangkaan baikku pada Nya. Amiin..

Komentar

  1. mungkin itulah buah dari amalan yang walaupun kecil tapi dilakukan terus menerus..
    bukankah amalan yang seperti itu yang disukai Allah dan Rasul-Nya?..
    semoga kita diberi-Nya kekuatan untuk istiqamoh seperti pak Abdullah..

    BalasHapus
  2. iya. kayanya kita sudah mulai harus menabung amalan kecil yg terus menerus itu dari sekarang ya, dan tetap berprasangka baik karena janji Allah pasti benar...amin

    BalasHapus
  3. subhanallah.....
    jadi malu aq mb....

    rini

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Love Story (Erich Segal)

Resensi Buku : Three Cups of Tea

Dimanakah Hari Tuaku Berada?