Menari (bukan mengukir) di atas air

Pertama kalinya dalam semester ini aku diminta mengajar mata kuliah Biostatistika pada sebuah akademi kesehatan, semua persiapan sudah aku lakukan, membaca kembali materi-materi yang akan diajarkan, membuat slide presentasi yang menarik dan tak lupa juga membuat beberapa soal latihan, karena mata kuliah ini nanti akan banyak menggunakan rumus-rumus hitungan.
Rasanya sudah cukup persiapan yang kulakukan untuk mengajarkan mata kuliah ini, apalagi ini adalah salah satu mata kuliah favoritku dulu. Hari pertama kuliah aku harus bersaing jangan sampai kalah dengan rasa kantuk yang menyerang mahasiswa, maklumlah aku mengajar mulai jam 2 siang, setelah perut terisi penuh dengan makan siang. Aku sudah mengantisipasi masalah jam mengantuk ini dengan menampilkan animasi-animasi lucu pada slide presentasiku, dan menyelipkan sedikit humor disana sini, biasanya mahasiswa jarang tertawa karena humorku seringkali garing dan tidak lucu, tapi tak mengapa paling tidak mereka urung mengantuk dan kembali mendengarkan.
Aku mulai pertemuan pertama kami dengan menjelaskan apa itu biostatistika serta bagaimana aplikasinya dalam ilmu kesehatan. mahasiswa semuanya nampak serius mendengarkan, walau tidak ada satupun yang ingin bertanya semuanya berjalan lancar dan mereka nampaknya dapat memahami yang aku sampaikan.
Selanjutnya aku mulai menjelaskan statistik deskrptif, aku awali dengan menjelaskan apa itu rata-rata hitung, aku ajak mereka berlatih menghitung nilai rata-rata dari sebuah deret angka. semua mahasiswa nampak asik menghitung dan berhasil menyebutkan hasil yang benar. Aku meneruskan dengan cara mencari nilai tengah, kutampilkan sebuah rumus di slideku, beberapa mahasiswa mulai nampak kebingungan, aku mendekati mereka dan membimbing mereka sampai akhirnya mereka tertawa lebar setelah bisa  mengerti. Selanjutnya cara menentukan modus, sampai disini sepertinya lebih mudah bagi mereka. Aku tersenyum terutama kepada beberapa mahasiswa yang duduk dibagian depan karena nampaknya mereka dapat memahami dengan baik apa yang kusampaikan.

Aku meneruskan lagi dengan rumus standar deviasi, kutampilkan rumusnya pada sebuah slide yang sudah kuhiasi dengan beberapa animasi lucu, aku tersenyum memandangnya karena slide yang kubuat itu nampak bagus di mataku. Saat itulah tiba-tiba terdengar sebuah teriakan yang nadanya sangat frustasi, suaranya tidak terlalu keras tapi cukup jelas untuk didengar semua orang dalam ruang kelasku. "naah...matilah akuuu" aku sontak menoleh ke belakang ke arah suara tersebut berasal. Seorang mahasiswi yang sudah berumur nampak sangat frustasi memandang ke arah slide di depan. Teman-temannya yang duduk didekatnya menahan geli dan terkikik-kikik, malah ada juga yang terang-terangan tergelak cukup keras.
Aku segera menghampiri ibu itu, "ada apa bu?" tanyaku cemas. Ibu itu dengan takut-takut berkata "nggak ngerti bu..saya udah tua disuruh ngitung ga kan ngerti-ngerti". suaranya lirih dan wajahnya terlihat sedih.

Aku bingung, sesaat tadi sepertinya semua mahasiswa mampu mengerjakan latihan soal sederhana yang kuberikan, tapi ternyata masih ada yang belum mengerti. Jangan-jangan masih ada yang lain yang juga belum mengerti, aku langsung mengajukan pertanyaan "siapa lagi yang belum mengerti?" tidak ada satupun telunjuk yang teracung, semuanya menunduk pura-pura sibuk dengan buku catatannya.
Mahasiswa dalam kelasku ini memang beragam, beberapa diantara mereka sudah sangat senior atau cukup berumur, mereka adalah mahasiswa tugas belajar yang biasanya berstatus Pegawai Negeri Sipil yang mungkin baru berkesempatan melanjutkan kuliah saat umur mereka sudah tidak muda lagi. Kembali ke bangku sekolah setelah bertahun-tahun meninggalkannya adalah sebuah perjuangan tersendiri buat mereka.
Aku berpikir sejenak, mungkin bukan hanya satu orang mahasiswa yang frustasi dengan rumus-rumus statistik yang kusampaikan, mungkin banyak diantaranya...
Aku terdiam beberapa saat, ya Allah apa yang harus aku lakukan...buat beberapa orang diantara mereka, ini sama saja seperti mengukir di atas air...bagaimana caranya...

Malam harinya aku khusus mencari-cari di internet bagaimana cara mengajarkan statistik yang mudah, statistic for dummies, statistic for beginners, statistic in our daily lives...ahh yaa kenapa tidak terpikirkan sebelumnya statistik dalam kehidupan sehari hari...
Dengan semangat aku mencari referensi sebanyak-banyaknya tentang statistik di dalam kehidupan sehari-hari, harapanku mudah-mudahan dengan contoh yang sering mereka jumpai dalam kehidupan akan lebih memudahkan mereka memahami statistik. Syukurnya begitu banyak yang menyumbangkan ilmunya secara gratis di internet,walaupun yang berbahasa Indonesia sangat sedikit sekali.

Perkuliahan berikutnya aku mulai memberikan kuliah biostatistik dengan contoh-contoh yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sekilas kulirik mahasiswa yang kemarin berteriak frustasi itu dia nampak tersenyum dan manggut-manggut, entah apa yang ada di pikirannya...

Ya Allah, aku mencoba menari bukan mengukir di atas air, lepaskanlah kekakuan dari lidahku  dan buatlah mereka mengerti perkataanku...aamiin..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Love Story (Erich Segal)

Resensi Buku : Three Cups of Tea

Dimanakah Hari Tuaku Berada?