Senja yang bersekutu

"Kamu itu orangnya egois sih, keras kepala.." laki-laki itu cengengesan di depanku.  
Dua gelas jus jambu berwarna merah muda menemani kami berdua di sebuah sore yang jingga. Dia duduk membelakangi panorama pantai yang indah sedangkan aku menentang sinar matahari senja yang lembut di hadapanku.

Aku menikmati pelan minumanku dengan sedotan, rasanya terlalu manis sehingga aku harus mengerenyitkan dahi. 
Laki-laki di hadapanku mengartikannya sebagai tanda baginya untuk kembali bicara.
"Eh.. emang apa sih yg menyebabkan kamu berpisah darinya?" badannya sekarang dicondongkan lebih dekat ke arahku, matanya berkilat penuh keingintahuan. 
"Tenang aja aku ga akan bilang siapa-siapa koq..." dia meraih minumannya kemudian menyilangkan kakinya sehingga sepatunya hampir saja mengenai lututku. 
Aku memandang jauh di atas kepalanya, begitu indah senja ini pikirku hingga menarik sudut-sudut bibirku untuk tersenyum. 
"Yah namanya juga hidup. Hidup ini penuh cobaan, tapi satu hal yang harus kamu yakin laki-laki yang baik itu untuk perempuan baik-baik lalu begitu juga sebaliknya. Kalau hari ini kamu menemukan laki-laki yang kurang baik berarti kamu harus mulai memperbaiki diri" ia menandaskan minumannya lalu menaruh gelas kosongnya dengan sedikit hentakan ke meja. 
Kalimat terakhir yang kudengar itulah yang membuat aku tiba-tiba ingin tertawa lalu sejurus kemudian kupandangi lekat-lekat wajah laki-laki yang duduk di hadapanku.
Aku tak ingat mengapa aku dan dia sampai berada di sini. Laki-laki itu kemudian baru menyadari sejak tadi aku tidak mengeluarkan sepatah katapun. Matanya lebar menatapku dan kali ini aku pun menentang matanya dengan senyum merekah. 
Senyumku ini untuk senja di belakangnya yang mengedipkan mata dengan nakal padaku, laki-laki itu tidak tahu semua rahasia hidupku yang ingin dia ketahui telah kupercayakan kepada senja. 

Tidak ada yang tersisa untuk semua keingintahuannya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Love Story (Erich Segal)

Resensi Buku : Three Cups of Tea

Dimanakah Hari Tuaku Berada?